Impian dan Perjuangan Milati Rosulillah untuk Membahagiakan Ibu Tercinta

31
Jan

Serial #RodaKehidupan mengajak Anda menyelami keseharian pekerja dari berbagai industri yang menggunakan wagely dan bagaimana mereka berjuang setiap harinya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Mulai dari pekerja di pabrik sepatu, hingga pekerja di restoran cepat saji, serial ini akan menampilkan kisah inspiratif di balik setiap pekerjaan yang mereka tekuni dalam perjalanan memutar #RodaKehidupan.  

Milati Rosulillah, seorang perempuan tangguh berusia 34 tahun, bekerja penuh waktu di sektor alih daya. Warga Kabupaten Bogor ini memulai perjalanan karirnya pada tahun 2008 di sebuah rumah sakit ternama, sebelum bergabung dengan PLN pada tahun 2014, hingga kemudian saat ini bekerja di PT Haleyora Powerindo (HPI) sebagai bagian dari tim operasional dan pemeliharaan gedung (ophardung).

Milati bangun jam 5 pagi setiap harinya untuk memulai rutinitas. Ia berangkat kerja pukul 05.30, mulai bekerja pukul 06.00, dan pulang kembali pukul 16:30. Membersihkan ruang kerja pegawai, menyiapkan keperluan, dan menjaga kebersihan lingkungan di tempat kerja menjadi bagian dari pekerjaannya sehari-hari. Ia juga kerap bermain badminton bersama rekan kerjanya sepulang kerja untuk melepas penat.  

Tantangan terbesar saya adalah menyelesaikan pekerjaan sebelum pegawai lain tiba. Makanya, saya harus bangun pagi. Harus tiba duluan sebelum yang lain datang. Kerja juga harus cepat. Semua harus bersih, supaya suasana kerja nyaman.

Inspirasi dan motivasi utama Milati untuk tetap tangguh adalah ibunya, yang saat ini berusia 58 tahun. Tinggal seorang diri bersama sang ibu, Milati merasa bertanggung jawab untuk berbakti dan menjaga ibunya. 

Setiap saya ngerasa capek, lelah dengan pekerjaan, terkadang ada kepikiran untuk udahlah nyerah gitu. Tapi, saya langsung teringat ibu. Saya punya tanggung jawab untuk mengurus ibu. Kalau bukan saya siapa lagi?

Tanggal 25 menjadi momen yang dinantikan oleh Milati setiap bulannya lantaran gaji tiba. Meski selalu berupaya untuk merencanakan keuangan dengan cermat, ia menyadari bahwa kebutuhan tak terduga bisa muncul kapan saja. Inilah yang membuat Milati bersyukur saat tahu tempat kerjanya menyediakan fasilitas gaji instan wagely untuk memudahkan karyawan mengakses gaji kapan pun sesuai kebutuhan. 

Waktu itu pertengahan bulan Juni saya belum bayar tagihan listrik dan wifi. Listrik paling lambat harus dibayar tanggal 20. Saya coba daftar wagely di Aplikasi AMANDA, masukin jumlah gaji yang saya mau tarik, dan ternyata benar. Gaji saya langsung masuk ke rekening secara instan. Berguna banget, karena tagihan datang kan gak nunggu tanggal gajian tiba.

Milati memilih untuk tidak meminjam uang dari teman atau kerabatnya, mengingat dampak sosial yang tidak diinginkan, seperti menjadi bahan omongan. Selain itu, ia juga menjauhi pinjol ilegal karena risiko bunga yang tidak wajar dan kekhawatiran terhadap keamanan data pribadi. Misalnya, penagih mengakses kontak ponsel untuk menagih secara agresif kepada teman atau keluarganya. 

Saya pakai wagely karena lebih aman. wagely ini konsepnya kan fasilitas gaji instan dan bukan pinjaman, jadi pengembalian dana otomatis melalui potongan payroll. Gak ribet lah. Udah gitu, gak ada bunga atau biaya tambahan. Cuma biaya penarikan yang menurut saya jauh lebih terjangkau.

Lebih lanjut, Milati menambahkan bahwa wagely aktif menghadirkan program menarik bagi pengguna setiap bulannya. Salah satu program yang berkesan baginya adalah “Kabulkan Harapanmu” di mana Milati terpilih sebagai pemenang dengan harapan untuk membelikan sang ibu handphone baru. 

Harapan saya sederhana: terus bekerja keras dan sebisa mungkin ngebahagiain ibu melalui hasil kerja saya. Walaupun nggak sebanding dengan pengorbanan ibu yang sudah membesarkan dan menyekolahkan, setidaknya ini yang bisa saya lakukan untuk berbakti.

Leave a Comment